Meski termasuk sunah tetapi dalam menunaikan
puasa Arafah hendaknya kembali menata niat agar dapat meraih berbagai
keutamaannya. Puasa yang dikerjakan pada hari kesembilan Dzuhijjah ini menjadi
puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Muslim yang sedang tidak
menunaikan ibadah haji jelang Hari Raya Iduladha.
Rasulullah saw. bersabda, “Puasa Arafah (9
Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan
datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR
Muslim).
Pelaksanaannya, bersamaan dengan wukuf para
jamaah haji Padang Arafah. Namun, terdapat sumber yang menyebutkan bahwa
Rasulullah saw. dan para Sahabat telah terbiasa berpuasa pada hari Arafah meski
sebelum terlaksananya wukud fi padang Arafah oleh umat Islam yang sedang
berhaji. Sehingga, puasa Arafah lebih ditekankan pengerjaannya pada hari
kesembilan bulan Dzulhijjah.
Niat Puasa Arafah
Seperti puasa pada umumnya, kita bisa
melafalkan niat puasa Arafah di malam hari sebelum menjalankan ibadah puasa
Arafah. Meskipun kita ketahui niat tidak wajib dilafalkan, namun pelafalan niat
ini sebagai bentuk ikhtiar agar tekad ibadah kita semakin kuat. Kita bisa
melafalkan niat puasa Arafah setelah mengerjakan shalat Isya’ ataupun sebelum
tidur. Berikut bacaan niat puasa Arafah,
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً
لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya, “Saya niat puasa Arafah, sunah karena
Allah Ta’ala.”
Namun, bagaimana jika kita lupa melafalkan
niat puasa pada malam hari?
Tidak perlu khawatir, karena puasa Arafah
bukanlah puasa wajib, maka kita tetap diperbolehkan mengucapkan niat tersebut saat
Subuh atau terbangun hendak melaksanakan shalat Subuh. Tentunya dengan catatan
kita tidak melakukan hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan
lainnya.
Sedangkan terkait tata cara puasa Arafah,
secara umum pelaksanaannya sama dengan puasa pada umumnya. Rukunnya pun tidak
beda dengan puasa sunah lainnya. Puasa ini dimulai dengan niat puasa Arafah,
dan tetap disunahkan untuk makan sahur sebelumnya. Setelah terbit fajar, maka
sudah diharuskan menahan diri dari segala yang membatalkan puasa hingga waktu Maghrib
tiba.
5 Keutamaan Puasa Arafah
1. Menghapuskan dosa dua tahun
Keutamaan atau fadhilah puasa Arafah yang
sudah banyak diketahui adalah dapat menghapus dosa seorang hamba selama dua
tahun. Dosa yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun
sesudahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah saw.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun
yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan
menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Baca juga: Bolehkah Zakat Maal Ditunaikan Setiap Bulan l YDSF
2. Dibebaskan dari
neraka
Hari Arafah adalah salah satu hari istimewa di
mana Allah Swt. membebaskan hamba-hamba-Nya yang berada di dalam neraka. Pada
hari tersebut, Allah Swt. banyak membebaskan manusia dari neraka.
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan
hamba dari neraka melebihi hari Arafah.” (HR. Muslim).
3. Bagian dari sunah Rasulullah saw.
Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullah saw. memiliki kebiasaan
berpuasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Di mana dalam 10 hari tersebut
masuk di dalamnya hari Arafah yang merupakan hari kesembilan dari bulan
Dzulhijjah.
“Ada empat perkara yang tidak pernah
ditinggalkan oleh Rasulullah saw. yaitu puasa Asyura, puasa Arafah, puasa tiga
hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum Subuh.” (HR. An Nasa’i dan
Ahmad).
4. Sebagai hari yang dicintai
Banyaknya anugerah yang Allah berikan kepada
umat Islam pada hari ini membuat hari Arafah masuk dalam bagian hari yang
dicintai Allah Swt. Bahkan karena cintanya Allah terhadap hari ini begitu
besar, tidak membuat amalan jihad fi sabilillah bisa mengalahkannya.
Mengenai bukti kecintaan Allah Swt. terhadap
hari Arafah ini, terdapat salah satu hadits yang menjelaskannya. Berikut
redaksi secara lengkap hadits yang menjelaskan kecintaan Allah Swt. terhadap
bulan Dzulhijjah termasuk Arafah.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi
Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang
sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh
Ahmad Syakir).
5. Mendapatkan syafaat di hari kiamat
Rasulullah Saw. bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an
akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan “Wahai Rabbku, aku
menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat
karenaku.” Al-Qur’an pun berkata, aku menghalanginya dari tidur pada malam hari
maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan
memberikan syafaat.”” (HR. Ahmad, Hakim).
Donasi Qurban YDSF
Artikel Terkait
Persiapan Terbaik Qurban Premium YDSF
5 Manfaat Penting Harus Tunaikan Qurban | YDSF
Qurban Dana Talangan atau Hutang | YDSF
YDSF Kelola Potensi Wakaf Demi Umat | YDSF
Wakil Bupati Halmahera Selatan Hadiri Khitan Massal| YDSF
Qurban Atas Nama Keluarga | YDSF