Suhari (44 th) warga Sidomulyo, Wonoasri, Madiun kini hanya bisa berdoa untuk kesembuhan istrinya, Suryanti (41 th), yang saat ini mengidap tumor di bagian wajahnya. Segala upaya telah dia lakukan namun sampai saat ini ukuran tumor itu terus membesar.

 

Berawal dari sakit gigi yang dikeluhkan istrinya pada bulan Juli 2020 lalu, dan dianggap sebagai sakit gigi biasa dengan gejala normal pipinya ada pembengkakan. “Nanti juga sembuh sendiri makanya dibiarkan saja. Dan ketepatan pada momen pernikahan anak saya, sehingga gejala tersebut tidak begitu diperhatikan,” kata Suhari.

Bu Suryanti tetap beraktifitas sebagai ibu rumah tangga dan tetangga memperhatikan bila ukuran pembengkakan di pipi makin membesar dan menyarankan untuk diperiksa ke dokter. “Sesuai saran orang-orang maka saya periksakan istri saya ke dokter gigi, lalu diberi obat tapi belum ada perubahan dan disuruh ke rumah sakit ke bagian poli gigi. Dilakukan tusuk jarum, obat, hingga seminggu tidak ada perubahan lalu di arahkan lagi ke dokter bedah ke beberapa rumah sakit hingga ke bagian poli bedah dan didiagnosa hasilnya tumor,” terang bapak 3 anak ini.

 

Bu Suryanti kini hanya bisa terbaring bila merasakan sakit di kepalanya. Kini setelah enam bulan, ukuran tumor itu sudah hampir separoh wajah suryanti. Menurut dokter tidak bisa langsung dilakukan operasi karena beresiko dan disarankan melakukan pengempisan dulu dengan cara kemoterapi. “Entah berapa biaya operasinya pokoknya besar, dan saya tanya-tanya kira-kira bisa Rp 100 juta lebih,” kata Suhari yang kini sudah tidak bisa kerja di proyek karena pandemi.