Menghindari
penyalahgunaan narkoba, bagi sebagian orang mungkin menjadi tidak mudah.
Mengingat, pergaulan juga menjadi salah satu faktor utama yang dapat
mempengaruhinya. Kebanyakan terjadinya kasus penyalahgunaan narkoba juga
berawal dari dikenalkan teman, diajak teman, dan hal-hal lainnya yang
berhubungan dengan pertemanan.
Belum lagi, belakangan
ini sedang marak melonjaknya angka kasus HIV/AIDS di Indonesia. Mirisnya, pada
suatu kota, jumlah tersebut justru didominasi oleh para kaum muda. Hal ini
tentu menimbulkan banyak pertanyaan dari kalangan masyarakat. Seperti,
bagaimana sebenarnya gaya hidup yang mereka terapkan selama ini.
Dilansir dari
portal Times Indonesia (https://www.timesindonesia.co.id/),
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dalam kurun waktu tahun
2021 hingga pertengahan tahun 2022 telah berhasil mengungkap 55.392 kasus
tindak pidana narkoba dan 71.994 orang tersangka, dengan barang bukti narkoba
berupa 42,71 ton sabu; 71,33 ton ganja; 1.630.102,69 butir ekstasi; dan 186,4 kg
kokain.
Dampak Buruk Berkepanjangan dari
Penyalahgunaan Narkoba
Pada tulisan ini,
kami ingin menyajikan kisah Badrus yang pernah dimuat pada Majalah Al Falah
Edisi Agustus 2014. Ia merupakan seseorang yang terjerat kecanduan narkoba.
Badrus (nama
samaran), dilahirkan dalam keluarga bahagia dan berkecukupan. Masih melekat
dalam ingatannya sentuhan kasih sayang orang tua, dan juga lingkungan tempat ia
dibesarkan, sungguh sangat menyenangkan. Badrus termasuk anak yang dimanjakan,
baik materi maupun sentuhan kasih sayang. Badrus tumbuh menjadi remaja yang
penuh percaya diri dan bersemangat dalam hidupnya.
Memasuki usia
remaja, dilalui Badrus dengan semangat yang membara. Ia terkenal sebagai remaja
yang cerdas, penuh percaya diri dan selalu bersemangat. Dalam lingkungan
keluarga sejak kecil Badrus telah dididik dengan menanamkan nilai-nilai agama,
sebagai benteng dalam menghadapi pergaulan remaja.
Sebagai remaja
yang beranjak dewasa dan finansial yang mendukung, Badrus selalu tergoda untuk
mencoba hal-hal yang baru. Dikala teman-teman lain baru berangan-angan ingin
punya mobil pribadi, Badrus dengan mudah bisa memilikinya.
Dalam pergaulan
sehari-hari, Badrus memiliki banyak teman yang akrab, keakraban mereka sudah
seperti saudara. Dari pertemanan yang kental inilah ia mulai mengenal narkoba.
Hampir setiap hari Badrus mengkonsumsi narkoba berbagai jenis, dari inex,
ganja, heroin, hingga sabu. Setelah sekian lama mengkonsumsi narkoba, Badrus mulai
kecanduan sabu-sabu dan sangat sulit untuk lepas dari ketergantungannya.
Efeknya, Sumarni,
ibunya sering menjadi bulan-bulanan kalau dia sedang kecanduan. Kejadian yang
paling parah, Badrus memukulkan botol kecap ke wajah ibunya sampai tulang dahinya
retak. Ia menjadi gila dan kesetanan. Narkoba benar-benar telah mengubah
hidupnya.
Baca juga: Dampak Maksiat dalam Kehidupan | YDSF
Saat itu, Badrus menjalani
terapi. Karena sering berbuat ngawur di rumah dan lingkungan sekitarnya,
keluarganya pun sepakat membawanya ke rumah sakit jiwa dan sekaligus menjalani
rehabilitasi.
Kisah pengalaman
Badrus ini merupakan satu di antara ribuan kasus yang terjadi pada pengguna narkoba
di negeri ini atau bahkan di dunia. Dan tak sedikit kasus pengguna narkoba yang
akhirnya meninggal dunia. Penyalahgunaan narkoba memiliki efek yang dahsyat,
menghancurkan kehidupan umat manusia. Tak kenal ampun dan tak pandang bulu,
siapapun yang terjerumus pasti akan hancur masa depannya, bahkan sampai berakhir
hidupnya.
Upaya
penanggulangan terhadap penyalahgunaan narkoba terus dilakukan oleh Badan Narkotika
Nasional (BNN). Upaya Badan Narkotika Nasional dalam sosialisasi anti narkoba
telah disesuaikan dengan program yang sudah dirancang, kegiatan tersebut melalui
penyuluhan dan FGD (Forum Group Discussion), pembentukan kader di lingkungan
kampus dan di lingkungan instansi.
Tips Menghindari Penyalahgunaan
Narkoba
Oleh karenanya,
untuk dapat menghindari penyalahgunaan narkoba tentu harus ketat dan disiplin
melakukan beberapa hal. Di antaranya yang bisa kami sarankan adalah sebagai
berikut:
1.
Jangan
pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali perintah
dokter/alasan medis.
2.
Kuatkan
iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih banyak
dari pada emosi.
3.
Jangan
menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila
tak mampu konsultasi pada ahli.
4.
Pilihlah
pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.
5.
Pilih
kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub
olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
6.
Gunakan
waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan
keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beresberes bersama
nonton bersama keluarga.
Disadur
Majalah Al Falah Edisi Agustus 2014
Bantu Penyintas Bencana
Artikel Terkait:
KORBAN BENCANA BOLEH TERIMA ZAKAT | YDSF
Perbedaan Nazhir dan Wakif dalam Wakaf | YDSF
6 KEUTAMAAN SEDEKAH DALAM JANJI ALLAH SWT. | YDSF
Perbedaan Zakat, Sedekah, dan Wakaf | YDSF
BOLEHKAH UMRAH TAPI BELUM ZAKAT MAAL? | YDSF
Perbedaan Nazhir dan Wakif dalam Wakaf | YDSF