Kisah Makanan yang Diberkahi Saat Perang Khandaq, Sedikit Jadi Berlimpah | YDSF

Kisah Makanan yang Diberkahi Saat Perang Khandaq, Sedikit Jadi Berlimpah | YDSF

13 Februari 2023

Saat berbagi, terkadang kita merasa minder dengan jumlah yang sedikit. Padahal, dalam kisah perang Khandaq, makanan yang sedikit dapat menjadi berlimpah atas rahmat Allah Swt. Makanan tersebut merupakan pemberian dari keluarga Jabir bin Abdullah untuk pasukan muslim yang mengalami kelaparan selama perang.

Dalam kehidupan berjamaah, sering kali Allah menganugerahkan keberkahan. Segala sesuatu yang bagi kita terlihat sedikit, ternyata bisa mencukupi kebutuhan banyak orang. Bila Allah menghendaki, akan memberikan rezeki kepada hamba-Nya dari berbagai arah yang tak disangka. Seperti firman-Nya dalam Surat At-Talaq ayat 3, berikut ini.

“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Tentu kita sering mendengar sangat banyak kisah penuh hikmah yang terjadi di masa Rasulullah saw. Kisah-kisah penuh teladan sekaligus untuk menjadi pelajaran. Allah Swt. memberikan mukjizat kepada baginda Nabi Muhammad saw. sebagai bentuk kasih sayang-Nya.

Kisah tentang keberkahan terjadi pada masa Perang Khandaq. Saat itu, para sahabat mengalami keterbatasan di banyak hal, bahkan juga makanan. Namun atas kuasa Allah Swt., sebuah kisah menunjukkan mukjizat Rasulullah saw. melalui makanan yang diberkahi.

Dalam peristiwa Khandaq, Rasulullah saw. dan kaum muslim bekerja keras menggali parit di sekeliling Madinah. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas sepuluh orang. Setiap kelompok ditugasi menggali parit sepanjang 40 hasta.

Semua bekerja keras tanpa lelah karena pasukan musyrik Quraisy dan sekutu mereka telah bersiap-siap menyerang Madinah. Rasulullah saw. juga ikut bekerja keras memimpin kaum muslim hingga lupa memperhatikan makan. Tiga hari beliau tidak makan layak.

Salah seorang sahabat, yang sangat mencintai Rasulullah, yakni Jabir bin Abdullah mengetahui keadaan beliau dan merasa iba. Rasul terlihat lelah dan lapar. Pada sebuah riwayat disebutkan, untuk menahan lapar, beliau mengganjal bagian perut dengan tiga buah batu. Jabir ingin menjamu Rasulullah saw., dan meminta izin untuk pulang ke rumahnya.

Saat tiba di rumah, Jabir berkata kepada istrinya, "Aku melihat Rasulullah sangat lemah dan lapar. Namun, beliau tetap bersabar. Apakah kita punya sesuatu untuk dimasak?"

Istri Jabir menjawab, "Kita punya secangkir gandum dan anak kambing yang kurus."

Jabir segera menyembelih kambing itu, lalu istrinya memasaknya, kemudian membuat beberapa potong roti gandum. Setelah makanan siap disajikan, Jabir bergegas pergi menemui Rasulullah saw.

Baca juga: KISAH QARUN DALAM AL-QUR’AN, ORANG KAYA BINASA TAK MAU ZAKAT | YDSF

"Wahai Rasulullah, aku punya sedikit makanan di rumah. Sudilah kiranya Engkau datang ke rumahku bersama dua atau tiga orang untuk menyantapnya," ujar Jabir.

"Apa yang telah kau siapkan?" tanya Rasulullah.

Jabir menuturkan apa adanya. Lalu, Rasulullah berkata, "Makanan yang banyak dan baik. Tolong katakan kepada istrimu agar jangan dulu membuka tutup panci dan menghidangkan rotinya hingga aku datang."

Mengikuti titah Rasulullah, Jabir bergegas pulang ke rumahnya mendahului. Sementara itu, Rasulullah berseru kepada para sahabat, "Berhentilah kalian semua. Mari kita pergi ke rumah Jabir."

Jabir tiba di rumahnya dan menceritakan obrolannya dengan Rasulullah kepada sang istri, termasuk pesan beliau untuk tidak membuka tutup panci. Namun, beberapa saat kemudian Jabir terhenyak kaget dan panik melihat di depan rumahnya, Rasulullah datang bersama semua sahabat Anshar dan Muhajirin. Ada riwayat yang menyebutkan jumlahnya mencapai 1.000 orang.

Ia berpaling kepada istrinya dan berkata gugup, "Celaka, beliau datang bersama semua sahabat."

"Apakah beliau telah bertanya sebelumnya kepadamu?" tanya istrinya.

"Ya, sudah," jawab Jabir.

"Maka, kau tidak perlu kaget," jawab istrinya.

Jabir kemudian mempersilahkan Rasulullah saw. dan para sahabat masuk untuk makan di rumahnya.

Rasulullah kemudian membuka tutup panci, kemudian mengambil sesendok masakan daging kambing itu serta mengambil sepotong roti. Lalu, para sahabat mengikutinya hingga semua orang yang datang ke rumah Jabir bisa makan dengan kenyang.

Setelah semua orang makan, Rasulullah mempersilakan istri Jabir untuk makan. Ternyata, di panci itu masih tersisa masakan untuk Jabir dan istrinya, begitu pula dengan rotinya. Makanan ini diberkahi Allah Swt. lewat perantara Rasulullah saw.

Bila dilihat secara langsung, jumlah makanan tersebut tak cukup untuk banyak orang. Namun makanan itu telah mendapatkan keberkahan Allah, sehingga yang terlihat sedikit pun cukup untuk begitu banyak orang. Tanpa ada yang kekurangan.

Demikianlah, bila Allah menghendakinya, sangat mudah bagi-Nya mencukupi kebutuhan setiap hamba-Nya. Asalkan, kita lebih dulu memantaskan diri sebagai hamba Allah, yang mematuhi dan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (Surat An-Najm: 39-41).

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Februari 2023


Featured Image by Alif.id

 

Zakat di YDSF


 

Artikel Terkait

ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Sejarah Datangnya Islam di Qatar | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Kisah Mualaf, Musibah Membuatku Hijrah | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Kisah Abu Dahdah, Si Pemilik Kebun Kurma di Surga | YDSF

 

Zakat Melalui Lembaga



Tags: preang khandaq, makanan perang khandaq, kisah khandaq

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: